Saya akan menghadirkan rahasia di balik kemunculan Sri Godadevi atau Sri Andal berdasarkan paparan dari Srimati Kalyani Krishnamachary. Mengapa Andal yang adalah Sri Devi Sendiri harus melalui berbagai pengalaman ini dalam kehidupan makhluk fana seperti salah satu dari kita? Sri Bhagavan dan Piratthi, Sang Ibunda Permaisuri Illahi mengambil begitu banyak penjelmaan di bumi, di tengah-tengah kita karena beberapa alasan. Alasan umum yang pertama adalah tentu untuk melindungi yang saleh dan memusnahkan yang jahat –paritranaya sadhunam vinasaya ca duskritam. Dalam berbagai penjelmaan Vaibhava-Nya, ketika Beliau mengambil rupa manusiawi, salah satu yang menjadi hasil dari kemunculan-Nya adalah menunjukkan pada umat manusia bagaimana menjalankan hidup kita di dalam Sanatana Dharma. Walau dalam berbagai penjelmaan ini sesungguhnya Beliau memiliki segala kekuatan dan kuasa secara sempurna, namun Beliau tidak mempergunakannya, justru lebih menjalani hidup sebagaimana layaknya manusia biasa (atmanam manushyam manye). Dengan demikian Beliau juga menunjukkan proses bagi kita untuk hidup sejalan dengan sastra, menuruti jalur Dharma seperti melaksanakan Nitya-karma tanpa gagal, mengikuti aturan-aturan Varnashrama-dharma dengan sempurna, dll. Kegiatan-Nya di dunia ini ketika hadir sebagai inkarnasi Vibhava-Nya adalah seperti seorang dramawan yang mengganti-ganti kostum dalam pertunjukan, yang pada akhirnya mengungkapkan wujud sejati-Nya dengan kembali ke Vaikuntha. Dalam inkarnasi-Nya sebagai Andal, Bhu-devi juga menunjukkan kepada semua jiva yang memperoleh tubuh berharga dalam kehidupannya, bahwa mereka harus berusaha keras untuk mencapai Paramatman sebagai segala-galanya dan tujuan akhir yang tertinggi.
Anubhavam lain dari inkarnasi Andal disampaikan oleh Sri Perukkaranai Cakravarthyacharya Swami. Setelah muncul dalam beberapa Inkarnasi dan menganggap usaha-Nya kurang berhasil untuk meyakinkan para jiva apa tujuan utama mereka memperoleh sebentuk tubuh, maka Emperuman (Tuhan) merasa bahwa mungkin Pendamping-Nya akan mampu memenuhi apa yang tampaknya gagal ini. Upadesha, nasihat-nasihat yang diucapkan oleh kata-kata lembut seorang wanita pastinya akan bertahan lama untuk memberikan keselamatan bagi anak-anak-Nya. Beliau lalu memilih Bhu-devi untuk melaksanakan tugas ini. Karena inilah Beliau terlahir di antara kita, untuk mengajarkan kepada kita bagaimana mengabdikan pikiran, ucapan, dan tindakan kita pada pelayanan cintakasih rohani (kainkaryam) kepada Tuhan.
Inkarnasi Andal di bumi ini adalah untuk menunjukkan pada kita semua, para jiva yang terikat, bagaimana menjalani hidup yang penuh pengabdian kepada Tuhan dan bagaimana mencapai-Nya dengan cintakasih yang murni. Jadi inilah Inkarnasi yang Beliau ambil demi memberikan manfaat kekal bagi umat manusia dan kemudian pada akhir dari peran-Nya ini, Beliau kembali kepada Emperuman, kesava nambiyaikkal piddikka…
Sri Vedanta Desikar berkata, “dourgatya durvisha vinASa sudhA nadIm tVam”. Sang Devi berada di sini untuk menunjukkan bagaimana caranya melepaskan diri dari “koDiya visham” ini dan menyelamatkan kita semua, walaupun kita tetap melakukan pelanggaran (apacharam) yang tidak dapat dimaafkan secara terus-menerus. “ArdhrAparAdhini janepyabhirakshaNArtham”. Sri Manavala Mamunigal (Sri Vara Varamuni Svami) memuliakan Andal Avatara sebagai “emakkAga anRO i’ngu ANDAL avadarittAL”; Dia datang ke sini untuk memadamkan derita perputaran kelahiran dan kematian kita yang tanpa akhir.
Sri Perrukkaranai Svami memberikan secercah cahaya mengenai rahasia di balik kemunculan Andal melalui sebuah kejadian dalam Varaha-puranam. Ketika Sri Varahadeva menyelamatkan Bhumidevi dari dasar samudera setelah memusnahkan Hiranyaksha, Bhumi berkata kepada Sri Varaha, “Hamba adalah sishya-murid, dasi-abdi, dan kekasih-Mu. Mohon ungkapkanlah kepada hamba suatu laghu-upayam, usaha mudah bagi setiap orang untuk bisa memperoleh pembebasan dari kelahiran. Oleh belas kasih, hamba sendiri akan lahir di bumi dan mengajarkan upayam ini kepada semua orang”. Tiga dari sekian banyak Upayam yang diungkapkan oleh Tuhan Varahadeva adalah:
1. Mempersembahkan bunga-bungaan kepada Beliau
2. Menyanyikan lagu-lagu tentang Beliau
3. Melantunkan Nama Suci-Nya dengan bhakti
Pada kemunculan-Nya sebagai Andal, maka Bhu-devi secara khusus mengajarkan semua ini melalui Thiruppavai dan Nacchiyar Thirumoli. Apabila kita membaca Kidung Sucinya, akan tampak bahwa Sri Andal selalu menunjukkan kepada kita bagaimana memuja-Nya dengan persembahan bunga-bungaan, menyanyikan pujian kepada-Nya, dan mengucapkan Nama-nama Suci-Nya.
Godadevi mempersembahkan untaian bunga bagi Tuhan. Sri Periyavacchan Pillai menyebut Andal “mAlAkArar magaLirE”. Dia putri seorang Malakara, sang perangkai bunga, yaitu Sri Periyalvar. Sebagaimana Kannan (Krishna) pergi ke Mathura mencari seorang Malakara dan mengenakan untaian bunganya, maka Tuhan pasti akan datang kepada Sri Periyalvar di Srivilliputthur dan juga mendapatkan Godai. Dialah sUDikoDutta suDarkkoDi atau sUDikkoDutta nAcchiyAr, dan Dia telah mengajarkan kepada kita menguntai kalungan bunga, baik dalam rupa untaian yang dikenakan-Nya Sendiri maupun dalam bentuk manisnya rangkaian paasuram-Nya. Andal menyanyikan lagu-lagunya yang manis demi Tuhan. Lagu ini baik jika hanya dibaca saja ataupun dinyanyikan akan tetap indah, sebagaimana dinyatakan dalam Srimad Valmiki Ramayanam (Bala Kandam 4.8) pathye geye ca madhuram. Sri Andal juga membenamkan diri dalam pengucapan Nama-nama Suci-Nya. Nacchiyar Thirumoli dipenuhi oleh Duabelas Nama (Dvadasa-nama) secara tradisional seperti Kesava, Madhava, dll. Di samping itu Andal juga memanggil Kekasih Hati-Nya dengan sebutan-sebutan kesayangan, sehingga membentuk suatu Namavali (kumpulan pujian kepada Nama-nama Suci Tuhan) yang khusus. Beberapa contohnya:
guNDu nIruRai kOLari, Emperuman adalah yang berbaring di tengah dalamnya samudera dan bagaikan singa jantan agung.
Seyya tAmaraik kaNNinAi, Mata-Nya bagai teratai merah.
peyyumAmugil pOl vaNNA, Warna badan-Nya bagai awan mendung penuh hujan (air).
madurak kozhum cARu koNDa sundarat tOLuDaiyAn, ketika para deva mengocok samudera susu (parkkadal), Tuhan menerima manisnya madu yang bernama Sri Mahalakshmi dan Beliau memiliki bahu yang indah.
Senin, 21 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar