Selasa, 09 Februari 2010

Pertobatan Sang Raja Penyamun

Terlahir dalam tubuh duniawi
suatu penerimaan atas dukacita tak tertanggungkan

aku dipenuhi bilur-bilur cambuk, aku dipenuhi sesal
kubiarkan diriku berlari-lari mengejar wanita molek

pencarian akan kenikmatan birahi

dari persatuan yang mereka berikan.

Oh lihatlah!
Oleh belas kasih Tuhan kita
aku sadar ada tujuan yang lebih agung

yang akan memberiku bahagia abadi - sukacita yang kekal

aku telah mencari ini dan aku telah menemukannya

menemukannya dalam

narayana ennum naamam
Nama Narayana yang manis

(Thirumangai Alvar)


THIRUMANGAI ALVAR LAHIR SEBAGAI INKARNASI DARI Saranga, busur Tuhan Sri Vishnu pada saat purnama bulan Kartika di Alli Nadu yang termasuk wilayah kekuasaan raja-raja dinasti Chola. Dia diberi nama Nila. Dia adalah seorang bangsawan ksatriya yang hidup dalam keduniawian dengan wanita, kepuasan indria dan pedang. Penguasa Chola mengangkatnya menjadi panglima dan penarik pajak yang membawahi daerah Alli Nadu, yang beribukota di Mangai, sehingga dia juga disebut Mangai Mannan. Mannan terkenal oleh keperkasaannya dalam bidang militer, dibantu rekan-rekannya yang memiliki reputasi mengerikan juga, dan menunggangi seekor kuda ganas yang disebut Aadal Maa. Dalam pertarungan tidak pernah terkalahkan karena itu juga dijuluki Parakala, kematian bagi musuh-musuhnya. Perjalanan rohaninya dimulai karena sebab yang tak disangka-sangka. Yaitu perkenalannya dengan seorang wanita yang dicintainya setengah mati.

Mannan membuat persetujuan dengan pujaan hatinya yang bernama Kumudhavalli. Gadis cantik itu tidak meminta harta sebagai bukti cinta kekasihnya. Tetapi Devi Kumudhavalli meminta mas kawin berupa jamuan amudhu (prasadamrutha) bagi 1000 vaishnava-sadhu setiap hari.

Thirumangai Alvar dan Devi Kumudhavalli

Didorong oleh rasa cintanya yang besar kepada Kumudhavalli, Mannan menyanggupi. Dia menggunakan seluruh harta kekayaannya untuk melayani prasadam 1000 Vaishnava setiap hari. Semakin lama keterikatannya pada pelayanan ini semakin kuat. Jadilah karya yang didorong keinginan mendapatkan kenikmatan birahi ini berubah menjadi pengabdian suci kepada para hamba Tuhan. Tahun demi tahun berlalu. Seluruh kekayaannya habis untuk pelayanan. Dia jatuh miskin. Tetapi keterikatannya akan pelayanan ini telah berakar kuat.
Maka jadilah kisah serupa perampok budiman dari hutan Sherwood (Robinhood). Dengan keahlian dan kehebatannya sebagai ksatriya dia mencegat orang-orang kaya yang lewat hutan, kemudian hasil rampokannya digunakan kembali untuk melayani orang-orang miskin. Dahulu ia bangsawan perkasa yang murah hati, sekarang ia adalah bandit tak terkalahkan yang berpihak pada orang susah.

Ketulusan Mannan menyentuh hati Bhagavan Sriman Narayana yang memutuskan untuk turut campur dan mengalihkan hidupnya dari jalan pedang. Tuhan dan pendamping-Nya, Ibunda Sri, muncul di hadapan Mannan sebagai sepasang brahmana pengantin baru yang kaya, dihiasi benda-benda berharga. Mannan mencegat Pasangan Suci itu dan melucuti perhiasan-Nya.

Satu demi satu Mannan mencopoti perhiasan-perhiasan surgawi itu. Tapi sebuah cincin masih melekat erat di jari kaki padma Ibunda Mahalaksmi, Pendamping Tuhan yang kekal, Ibu Alam Semesta. Susah payah dia menarik tanpa hasil. Keringatnya bercucuran oleh usaha yang tampak sia-sia. Akhirnya Mannan menempatkan kepalanya di kaki padma Ibunda Sri dengan maksud menarik lepas cincin itu memakai gigi.

Saat itulah Mannan terpesona oleh kecantikan kaki padma Tuhan yang begitu menawan. Maka tampaklah oleh penglihatannya hakikat sejati Pasangan Suci di hadapannya. Dalam derai air mata bahagia Mannan mendengarkan Tuhan memaparkan makna rahasia Astaksaramantram (Mantra delapan aksara, (pranava) NAMO NARAYANAYA). Demikianlah akhirnya Thirumangai memperoleh pencerahan atas nama suci Narayana dari Tuhan Sri Narayana Sendiri.

Mannan terhanyut dalam samadhi dan menyanyikan syair pujiannya di hadapan Pasangan Suci. Syair-syairnya disebut Periya Thirumadal (Puisi Suci Yang Agung) terdiri dari 1.084 paasuram. Sepuluh syair dipersembahkan untuk memuliakan nama suci Narayana. Syair yang lain menggambarkan penyesalannya atas segala kegiatan berdosa yang dilakukannya demi kenikmatan duniawi dan hari-harinya yang telah berlalu dalam usaha-usaha jasmani. Selain itu Mannan juga mengungkapkan pencapaiannya akan pencerahan atas nama suci Narayana, yang membersihkannya dari segala noda dosa. Mannan pun menjadi salah satu dari para Alvar. Dia dikenal sebagai Thirumangai Alvar, Alvar Suci dari Mangai.

Thirumangai Alvar mengatakan bahwa nama suci Tuhanlah satu-satunya yang dapat memberi kebahagiaan tiada berkesudahan. Syair-syair Thirumangai akan membuat airmata menetes dari mata setiap Vaishnava yang mendengar maupun mengucapkannya. Airmata yang mengalir oleh kerinduan akan nama suci Tuhan yang begitu manis. Setelah kejadian terpenting dalam hidupnya itu, Thirumangai melakukan perziarahan ke tempat-tempat suci seperti Haridwar, Badrinath, Naimisaranya, dan sebagainya.

Kubah Emas Sri Ranga Vimanam (Paravasudeva/Pranavakara Vimanam)

Bahkan setelah pertobatannya ke dalam jalan Sri Vaishnava dia masih menggunakan keahliannya sebagai ksatriya untuk melindungi Vaishnava-dharma dengan pedang. Tak seorangpun berani mengganggu kegiatan-kegiatan suci dan perayaan yang dilaksanakan di Sri Rangam selama kehadirannya. Thirumangai biasa berjalan di depan pawai iring-iringan Arca Bhagavan Sri Ranganatha yang melewati jalan-jalan Sri Rangam dengan membawa lembing dan pedang terhunus. Di saat jaman Kali dipenuhi penyebaran ajaran-ajaran kegelapan yang membahayakan kelangsungan Sri Vaishnava, Thirumangai Alvar mengalahkannya dengan pedangnya. Dia dikenal sebagai Kalidvamsha, Penghancur Kaliyuga. Dia juga melapisi kubah besar Paravasudeva Vimanam, yang berada tepat di atas tahta Tuhan Sri Ranganatha dengan emas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar