Rabu, 24 November 2010

SRI MADHVA (1)


Terpesona oleh kemuliaan Srimadacharya yang tiada bandingannya, Sri Sri Purnaprajna Anandatirtha Madhvacharya Bhagavatapada yang agung, dan dengan dipenuhi rasa hormat serta cinta yang mendalam kepada kaki padmanya yang suci. Hamba seorang insan nan remeh, yang terlahir dalam silsilah para pelayan Sang Mempelai Pria nan Tampan, Yang Berbaring di tepian Kaveri, Penguasa Keanekawarnaan, Raja Segala Keindahan, walaupun tidak memiliki sedikitpun kemampuan maupun sifat-sifat baik seorang hamba Tuhan sejati, memaksakan dirinya menahan rasa malu, menulis rangkaian sejumlah kata-kata yang tak berharga, yang terlintas dalam pikirannya berkat kemurahan hati Srila Gurudeva, demi mengagungkan Srimadacharya yang termulia.

Setelah mendengarkan betapa besarnya belas kasih Srimadacharya, pula merasakannya, sebagaimana tercurah dalam silsilah perguruannya yang terluhur, sumber keselamatan dan sukacita bagi seluruh alam semesta. Siapakah yang akan tahan untuk tidak membuka mulutnya memuji beliau? Bila keagungannya dinyanyikan di surga oleh para Gandharva, di bumi oleh para pujangga suci dan batu-batu pun akan meleleh bila mendengarnya, apalah halangannya bagi hamba untuk turut bersukacita memuji beliau bersama-sama dunia?

Satu-satunya kualifikasi yang ada pada hamba adalah kemauan. Oleh karenanya Sri Jagannatha Rangaraja dan Srila Gurudeva telah berbelas kasih menempatkan hamba dalam pelayanan menyebarluaskan keagungan para Vaishnava, sekalipun kata-kata, tulisan, dan pikiran hamba tiada berharga. Maka tidak ada cara lain bagi hamba untuk membalas kasih Srila Gurudeva selain dengan meneruskan pelayanan ini sampai akhir segalanya. Adalah beliau, permata para Vaishnava yang muncul di Tanah Permata nun jauh di Timur Laut, yang telah memerintahkan hamba untuk menguraikan kemuliaan Srimadacharya. Dengan menjunjung perintah beliau di atas kepala dan menyandarkan diri pada karya-karya suci serta petunjuk para Acharya terdahulu, kini hamba mempersembahkan uraian ini kepada kaki padma semua Vaishnava.

Sri Narayana Panditacharya yang mulia, penulis Sri-sumadhva-vijaya dan berbagai karya agung lainnya menyebut dirinya sebagai manda-buddhe, orang dengan kecerdasan tumpul, dan mengatakan bahwa hanyalah Devata seperti Rudra dan Sesha saja yang mampu menguraikan keagungan Sri Madhvacharya dengan baik. Namun dengan belas kasihnya kepada segenap makhluk, beliau telah memberkati dunia dengan kitab karyanya, yang membuka rahasia ajaibnya kisah kehidupan Srimadacharya kepada dunia dan memberikan kesejahteraan, kemujuran, serta kesukacitaan bagi semuanya. Sungguh sebenarnya beliau adalah seorang sempurna dan yang mahatahu, sehingga apapun yang beliau katakan adalah bebas dari kesalahan dan cacat cela. Begitu pula Srila Sripadaraja yang di kemudian hari melihat ketidakmampuan orang kebanyakan untuk mempelajari, membaca, maupun menuliskan Sri Su-madhva-vijaya, maka beliau menyusun Sri Madhvanama agar semua orang dapat bersukacita memuliakan Srimadacharya kita.

Tetapi hamba hanyalah debu di kaki beliau, yang berusaha melayani dengan menuruti jejak langkah beliau semua, mengungkapkan kembali apa yang telah beliau ungkapkan. Semoga beliau senantiasa berkenan menjaga hamba dari kesalahan menuliskan sesuatu yang tidak mengandung kebenaran dan tidak berkenan bagi Sri Hari, Vayu, Guru, dan para Vaishnava.
Tulisan ini terwujud bukan oleh diri hamba, melainkan semata-mata berkat belas kasih Srila Gurudeva dan cahaya kemuliaan Srimadacharya. Siapakah diri hamba ini? Adalah Sriman Narayana Sendiri yang memuliakan hamba-Nya yang terkasih itu. Hamba hanyalah sebuah pena di Tangan-Nya. Apabila dengan membaca uraian ini, sedikit saja kecintaan kepada Sri Kula-guru-raya Madhvacharya tumbuh di hatinya, maka hamba merasa pelayanan ini sudah berguna. Semoga Tuhan Yang Maha Esa Sri Krishna menjadi puas dengan persembahan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar