Minggu, 20 Desember 2009

SRIVILLIPUTTHUR

Pura Agung Sri Vatapatrasayi (Vada-perum-kovil-udaiyan), Srivilliputthur

Membicarakan Sri Andal tidaklah akan lengkap tanpa mengetahui sedikit tentang Srivilliputthur, tempat kelahiran dari Sang Devi Yang Memenangkan Hati Tuhan. Di sinilah hingga hari ini karya-karya kebaktiannya, Thiruppavai dan Nacchiyar Thirumoli, diabadikan bersama Kekasih Pujaan Hatinya, Sri Ranganatha berdampingan dengan dirinya sebagai Sri Andal Rangamannar. Pura bagi Sri Andal dan juga ayahnya Sri Periyalvar didirikan di bekas tempat tinggal mereka yang menurut para sejarawan mulai dibangun pada tahun 788. Lalu para penguasa Pandya, Chola, Vijayanagar, Nayaka, dan raja-raja Bana, yang memerintahnya bersama wilayah Azhagarkoil, dekat Madurai sebagai ibukotanya, turut serta mengembangkan dan memperluas Pura ini.

Walau demikan sejak jaman purba, di dekat Pura Andal, berdirilah sebuah tempat suci yang dipersembahkan kepada Tuhan Vatapatrasayi. Adalah Tuhan Sri Vatapatrasayi yang menampakkan Diri di hadapan Periyalvar-Vishnucitta, memerintahkannya pergi ke sidang kerajaan Pandya, dan menegakkan keagungan Vaishnava-dharma serta Bhagavan Sriman Narayana sebagai Tuhan Tertinggi. Periyalvar tidak saja melakukan ini, tapi beliau juga mempersembahkan Kidung Suci Thiruppalandu ketika beliau memandang Tuhan menampakkan Diri di angkasa, berkendara Garuda, didampingi oleh Sri dan Bhu-devi.

Sri Periyalvar adalah penyokong pertama dari Pura Vatapatrasayi, dengan menggunakan uang hadiah yang didapatnya dari Madurai, ibukota Pandya, beliau memugar Gerbang Agung dan bagian-bagian tertentu Pura tersebut. Sebelum menuju Madurai, Periyalvar sudah membuat sebuah kebun bunga di Srivilliputthur untuk menyediakan persembahan untaian bunga bagi Pura. Di taman inilah Sri Andal ditemukan, di bawah semak Tulasi. Sampai hari ini taman tersebut masih dilestarikan, menghubungkan pura Andal dengan pura Vayapatrasayi. Terdapat sebuah aula kecil di tengah-tengahnya dikenal sebagai Thiruppura-mandapam, tempat dipujanya archa Andal, sebagai seorang anak lima tahun.

Menara Gerbang Agung (Rajagopuram) Sri Vatapatrasayi

Selain dimuliakan sebagai Vatapatrasayi, di sini Tuhan juga disebut Vatamahadhama atau Vada-perun-koyil-udaiyan dan Pallikonda Paramaswami, Tuhan Yang Berbaring di Atas Daun Beringin. Gerbang Agung Pura ini memiliki menara yang merupakan menara kuno tertinggi, menjulang 196 kaki, dan digunakan oleh negara bagian Tamil Nadu sebagai lambang pemerintahannya. Sebuah puisi berbahasa Tamil yang terukir di sana mengumpamakannya sebagai yang hanya dapat disaingi oleh keagungan Gunung Meru. Puisi ini dikatakan digubah oleh Kamban, penyusun Srimad Ramayana berbahasa Tamil, yang merasa kagum melihat besarnya menara gerbang ini. Ada prasasti yang menyatakan bahwa Raja Kulasekhara Pandya mendirikan tembok-tembok yang membentenginya.

Setelah memasuki Pura melalui Gerbang Agung, maka kita bersembahyang dahulu di ruang suci yang dipersembahkan bagi Sri Periyalvar di sisi kanan dan kepada Nammalvar serta Sri Ramanuja di sisi kiri. Di tempat ini Sri Ramanuja dimuliakan sebagai Kovil Annan, “kakak laki-laki bagi Andal”. Alasannya adalah ketika Sri Andal menyanyikan pujiannya kepada Tuhan yang bertahta di Thirumalirum Solai, secara khusus beliau mengucapkan janji untuk mempersembahkan 100 periuk penuh berisi mentega dan 100 periuk akkara-adisil (sejenis manisan) kepada Tuhan (Nacchiyar Thirumoli 9). Sri Ramanuja menggenapi janji ini dengan mempersembahkan semua itu kepada Tuhan Sundararaja di Thirumalirum Solai. Dengan demikian Sri Ramanuja menjadi seperti kakak laki-laki yang memenuhi keinginan dari adik perempuannya.

Pada tingkat bawah dari Ruang Mahasuci adalah tempat dipujanya Sri Laksmi Narasimha. Dengan menaiki tangga kita memasuki ruang utama dalam Pura. Setelah memuja para Dvarapalaka (Penjaga Gerbang Dalam), kita dapat melihat Citra Tuhan dalam posisi santai-Nya di bawah Vimalakrithi-vimanam. Ada lorong dalam yang berfungsi sebagai tempat mengelilingi (pradakshinam) Ruang Mahasuci dan melalui jendela-jendelanya kita dapat melihat dari dekat Wajah dan Kaki Padma Tuhan. Jalan ini biasanya tidak dibuka untuk umum pada hari-hari biasa, hanya pada saat Vaikuntha Ekadasi saja. Di sisi sebelah selatan bangunan suci utama terdapat ruang bagi Sri Sudarsana (Chakrathalvar). Citra suci-Nya dibentuk dari panchaloha (campuran lima logam) berukuran besar.

Varahaksetra-mahatmyam dalam Rahasya-kandam dari Sri Varaha Puranam menguraikan keagungan tempat suci ini dalam sembilan bab. Dikisahkan ketika Tuhan mengambil Rupa Varaha atau babi hutan, membunuh raksasa Hiranyaksha, dan menyelamatkan Bhumidevi, setelahnya Beliau beristirahat di Varahaksetra di bawah sebatang Vatavriksham (pohon beringin), yang terletak di dekat Bukit Dharmatri dan dikenal sebagai Vadeswarapuram. Ini adalah tempat Rishi Sutapas melaksanakan pertapaannya agar bisa terbebas dari kutukan Maharishi Durvasha. Dia kemudian memperoleh penglihatan (darshan) Tuhan yang muncul sebagai Sri Sundararaja bersama Pendamping-Nya, yang hadir di puncak sebuah bukit dekat Srivilliputthur. Hutan yang berada di kaki bukit ini disebut Shenbaga-aranyam yang dahulu dipenuhi oleh para Rishi yang melaksanakan pertapaan. Seorang raksasa bernama Kalanemi menyusahkan mereka dan juga menyerang Indra serta makhluk surgawi lainnya. Para Rishi berdoa kepada Tuhan dan Beliau memusnahkan raksasa itu dengan Sudarsana-cakra-Nya. Noda darah pada Cakra dibersihkan di sebuah telaga bernama Thirumukkulam yang airnya berasal dari tiga sungai suci yaitu Ganga, Yamuna, dan Sarasvati. Oleh karena itulah di tempat suci ini dipuja Sri Sundararaja dan Sri Sudarsana bersama dengan Pura utama Sri Vatapatrasayi.

Sri Andal, Sri Rangamannar, dan Sri Periyalvar

Dua orang bersaudara, Villi dan Kantan, suatu ketika sedang berburu di hutan Vadeswarapuram. Kantan mati dimangsa oleh harimau. Villi, yang tidak mengetahui perihal kematian saudaranya mencari-cari dia kesana-kemari. Akhirnya di tengah kebingungan dia jatuh tertidur. Tuhan hadir dalam mimpinya, menyuruhnya mendirikan tempat pemujaan kepada Beliau dengan membuka hutan dibantu raja Pandya. Villi mematuhinya dan daerah baru (Putthur) yang dibuka olehnya itu dikenal sebagai Villiputthur. Karena di kemudian hari Sang Ibunda Illahi, Sri, muncul di sini sebagai Andal, maka hingga kini disebut sebagai Srivilliputthur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar